4 Hal Agar Bisnis Digital Anda Dilirik Investor Asing!


Hallo sahabatku, INFO BISNIS, Kita jumpa lagi Pada Artikel ini. Pada hari ini , saya telah siap membagikan artikel sederhana buat anda. Yang anda baca kali ini dengan judul 4 Hal Agar Bisnis Digital Anda Dilirik Investor Asing!, Kami berharap isi postingan Artikel Panduan kerja online, ini bisa bermanfaat buat kita semua.

Baca juga





 bisnis digital.com, bisnis cetak digital, bisnis cetak digital printing, usaha cetak digital, usaha cetak digital printing, bisnis fotocopy digital, cara bisnis digital printing, contoh bisnis digital, contoh bisnis digital printing, cara bisnis digital, bisnis digital di indonesia, bisnis digital dokumen, bisnis dunia digital, bisnis sablon digital dtg, penggunaan digital bisnis di perusahaan, definisi bisnis digital, perbedaan digital bisnis dengan digital marketing, apakah bisnis konten digital di masa depan memiliki prospek yang menjanjikan, kursus bisnis sablon digital di jakarta, bisnis era digital, bisnis di era digital, model bisnis era digital, bisnis dalam ekonomi digital, peluang bisnis ekonomi digital, perkembangan bisnis digital pada era masa yang akan datang, estimasi bisnis digital printing, ekosistem bisnis digital, digital marketing and ebusiness, bisnis foto digital, bisnis fotokopi digital, bisnis digital printing foto, usaha fotocopy digital, usaha foto digital keliling, usaha fotokopi digital, bisnis cetak foto digital, bisnis cetak foto digital rumahan, bisnis cetak foto digital riwayatmu kini, peluang bisnis foto digital, bisnis digital indosat, bisnis digital imaging, bisnis indonesia digital newspaper, bisnis iklan digital, bisnis industri digital, bisnis digital saat ini, langganan bisnis indonesia digital, harian bisnis indonesia digital, bisnis jam digital, usaha jasa digital printing, jenis bisnis digital, bisnis digital kreatif, bisnis karikatur digital, bisnis kaos digital printing, bisnis konten digital, bisnis kedai digital, bisnis kamera digital, bisnis komik digital, bisnis sablon digital kaos, bisnis digital printing kecil, bisnis digital printing kaskus, bisnis lukisan digital, bisnis digital masa depan, bisnis digital marketing penipuan, bisnis digital media, bisnis musik digital, bisnis mug digital, bisnis digital online, bisnis online digital media advertising, usaha digital offset, bisnis digital printing outdoor, pola memasuki bisnis digital oleh perusahaan, omset bisnis digital printing, bagaimana pola memasuki bisnis digital oleh perusahaan, bisnis digital pdf, bisnis digital pariwisata, bisnis digital printing rumahan, bisnis digital printing pemula, bisnis digital printing kaos, bisnis digital printing murah, bisnis digital print, usaha digital rumahan, rencana bisnis digital printing, bisnis digital signage, bisnis digital sablon, bisnis digital surabaya, bisnis startup digital, bisnis sablon digital printing, bisnis spanduk digital, bisnis souvenir digital, bisnis digital telkom, bisnis digital telkomsel, bisnis tv digital, usaha tv digital, model bisnis tv digital, telkom divisi digital business, tips bisnis digital printing, peluang bisnis sablon digital tanpa alat, trend bisnis digital, bisnis digital unpad 2017, bisnis digital unpad, bisnis digital unpad soshum, bisnis uang digital, majalah digital bisnis ukm, bisnis mata uang digital, majalah digital bisnisukm 2015, bisnis usaha digital printing, usaha bisnis digital, bisnis waralaba digital printing, usaha waralaba digital printing, bisnis digital yang menjanjikan, bisnis digital 2016, http://assets.kompas.com/crop/0x93:1000x593/780x390/data/photo/2017/11/19/2179493040.jpg


KOMPAS.com - Nilai investasi yang masuk ke start up atau perusahaan-perusahaan rintisan baru di Indonesia tidak main-main. Nilainya mencapai triliunan rupiah.

Alibaba, raksasa e-commerce Tiongkok, menyuntik dana ke Tokopedia, salah satu marketplace nomor satu di Indonesia senilai 1,1 miliar dolar AS atau Rp 14,7 triliun. Tencen, juga dari Tiongkok, menggelontorkan 1,2 miliar dolar AS, atau Rp 16 triliun, ke Gojek.

Traveloka, situs penyedia layanan pemesanan kamar hotel dan pesawat, juga mendapat kucuran dana 500 juta dolar AS dari perusahaan keuangan dan perjalanan daring dunia; Expedia Inc, East Ventures, Hillhouse Capital Group, JD.com, dan Sequoia Capital.

Penelitian Google dan AT Kearney menyebutkan nilai investasi asing ke start-up Indonesia melonjak dari 44 juta dolar AS pada 2012 menjadi 1,4 miliar dolar AS akhir 2016, atau naik tiga kali lipat. Rentang Januari-Agustus, nilai investasi melonjak lagi menjadi 3 miliar dolar AS.

Muncul pertanyaan mengapa investor asing gencar menggelontorkan uangnya ke perusahaan start-up di Indonesia?

Jimmy Gani, pendiri Indonesian Competitiveness & Economic Development (ICED) Institute, mengatakan fenomena ini terjadi akibat ketiadaan venture capital, atau pemodal ventura, di Indonesia. Investor asing bisa mengukur besaran risiko setiap start-up, pemodal Indonesia masih meraba-raba.

"Investor asing tahu mana start up yang akan sukses," kata Gani.

Mifza Muzayan, Sales Operation and Strategy Lead Google Indonesia, punya pendapat lain. Menurutnya, investor asing tertarik mendanai start-up lokal karena dalam lima tahun ke depan makro ekonomi Indonesia bernilai signifikan.

"Gross domestic product per kapita Indonesia naik dari 2.600 pada tahun 2016 menjadi 6.000 tahun 2021," kata Muzayan.

Kendati banyak start-up lokal yang mendapat suntikan dana dan menjadi besar, perusahaan rintisan akan tumbuh lebih besar lagi jika terus berinovasi. Menurut Presiden Joko Widodo, inovasi bisa apa saja. Salah satunya, penggunaan bahasa lokal.

Selain inovasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membangun dan mengembangan bisnis digital. Berikut empat di antaranya;

1. Peran co-founder

Pada tahap awal, co-founder biasanya memainkan sejumlah peran, seperti sebagai inisiator ide, eksekutor bahkan operator. Agar berkembang, peran-peran ini harus diberikan kepada anggota tim yang lain. Dan peranan co-founder tidak lagi soal teknis, tapi sudah masuk ke ranah manajerial.

2. Pekerjakan bagian keuangan dan sumber daya manusia lebih dini

Dengan adanya anggota tim yang mengurusi bagian keuangan dan sumber daya manusia, co-founder bisa memfokuskan diri untuk melakukan hal lain, seperti mengoptimalkan pemasaran dan mencari pasar baru.

3. Pilih anggota tim terbaik

Mencari talenta terbaik sangatlah penting. Tim harus berisi orang-orang yang terbaik untuk mengoptimalkan perkembangan bisnis. Tidak hanya soal teknis atau yang berkaitan dengan keahlian masing-masing, tapi juga mengenai kemampuan berbagi dan berkembang bersama tim.

4. Kerjasama lintas bagian

Coba selaraskan kerjasama antarbagian, seperti tim pemasaran dengan tim IT. Dengan demikian, hal-hal teknis mengenai pemasaran bisa mulai dipetakan dan diselesaikan dengan pendekatan IT.

Ingin tahu lebih banyak soal investasi, infrastruktur dan e-coomerce, silakan klik inspirasi.indonesiabaik.id.

Disalin dari : http://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/20/093300426/4-hal-agar-bisnis-digital-anda-dilirik-investor-asing-



Itulah tadi Artikel 4 Hal Agar Bisnis Digital Anda Dilirik Investor Asing!
telah saya bagikan buat anda di hari ini, Semoga artikel 4 Hal Agar Bisnis Digital Anda Dilirik Investor Asing! yang saya bagikan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat buat anda semua. Oke, sampai disini dulu yaaaah....Lain kali jumpa di postingan artikel berikutnya.

Oh ya , sebelum anda meninggalkan halaman ini mungkin beberapa Skema DIbawah ini juga menarik untuk anda baca:

Terimakasih anda telah membaca artikel 4 Hal Agar Bisnis Digital Anda Dilirik Investor Asing! dan bila artikel ini bermanfaat menurut anda tolong ya dibagikan ke rekan sanak saudara anda agar mereka juga tahu tentang cerita ini, bagikan cerita ini dengan alamat link https://infobisnis-wonglendah.blogspot.com/2018/03/4-hal-agar-bisnis-digital-anda-dilirik.html


Komentar