Hallo sahabatku, INFO BISNIS, Kita jumpa lagi Pada Artikel ini. Pada hari ini , saya telah siap membagikan artikel sederhana buat anda. Yang anda baca kali ini dengan judul Penjualan Olshop Kamu Menurun ? Inilah 5 Persoalan Mutlak serta Petunjuk tepat Mengatasinya, Kami berharap isi postingan Artikel Panduan kerja online, ini bisa bermanfaat buat kita semua.
gambar: sakshayweb.wordpress.com |
Artikel ini saya tulis sehabis saya mendengar berita dari
beberapa kawan sesama pemain olshop (toko online) bahwa penjualan mereka pada
beberapa bulan akhir-akhir ini rata-rata menurun dibanding tahun sebelumnya.
Saya sendiri juga merasakan penurunan yang sama.
Setelah menelusuri lebih dalam, saya berkesimpulan bahwa
penurunan penjualan olshop pertengahan tahun ini (dimulai dari kurang lebih
bulan puasa hingga2 bulan sehabis lebaran) dapat jadi disebabkan beberapa
faktor masalah.
Dan disini, saya coba merangkumnya berubah 5 persoalan
mutlak inilah petunjuk manjur/tepat yang dapat dilakukan untuk menanggulangi
dan menyiasatinya.
Untuk Kamu para penggiat olshop, terlepas dari apapun
produk yang Kamu jual, semoga postingan hari ini dapat jadi koreksi bisa juga
checklist untuk performa olshop Kamu kedepannya, baik dari segi trafik maupun
penjualan.
Berikut ini adalah 5 persoalan mutlak terjadinya
penurunan penjualan olshop dan petunjuk manjur/tepat untuk mengatasinya.
1. Daya Beli Masyarakat yang Sedang Menurun
Faktor yang pertama ini saya kira adalah faktor mutlak
yang paling mempengaruhi terjadinya penurunan jumlah transaksi jual-beli
online. Saya bukan pakar ekonomi jadi tidak dapat memberikan detail teori bisa
juga rincian sistematisnya, tapi berdasarkan yang saya lihat, faktor ini dipicu
naiknya harga BBM yang berdampak pada harga-harga kebutuhan pokok, anggaran
produksi, anggaran transporti dsb. Yang akhirnya, membikin daya beli masyarakat
untuk beberapa kebutuhan khususnya kebutuhan sekunder menurun drastis.
Daya beli masyarakat yang menurun kurang lebih
pertengahan tahun ini mungkin juga disebabkan terbenturnya 3 peristiwa
nasional pada saat yang hampir bersamaan yakni Hari Raya Idul Fitri (saatnya
beli-beli barang/hadiah untuk mudik), Libur Sekolah (saatnya menyisihkan
anggaran untuk agenda rekreasi keluarga) dan Kenaikan Kelas (saatnya merogoh
kocek untuk anggaran pendaftaran siswa baru, uang gedung, seragam baru, dsb). 3
peristiwa ini lumayan menguras isi kantong khususnya buat mereka yang telah
berkeluarga dengan beberapa anak. Dan mungkin diperlukan saat kurang lebih 2-3
bulan untuk recovery dan menstabilkan arus kas kembali.
Solusi bagi penggiat olshop menyikapi kejadian ini adalah
dengan bersabar dan berharap semoga dibulan-bulan berikutnya daya beli masyarakat
telah kembali normal. Saya tidak menemukan solusi manjur/tepat untuk persoalan
ini itu disebabkan karena terbukti dibandingkan kebutuhan belanja online,
kebutuhan pokok masyarakat dan 3 peristiwa tahunan mereka terasa lebih penting.
Solusi alternatif, yang manjur/tepat dan telah saya
praktekkan justru dengan mencari penghasilan tambahan diluar olshop dan opsi
saya jatuh ke Google Adsense (dengan menggunakan_dengan web bule).
Alhamdulillah, dengan beberapa bulan kerja keras (lebih cocok kerja cerdas saya
menyebutnya) pada bulan terbaru kemarin earning web-web bule saya plus web-web
lokal (transformasi dari proyek small pbn) total telah dapat menghasilkan 4
digit dollar perbulan (angka yang lumayan keramat bagi para Imers lokal,
seperti halnya six-figure kalo marketer luar). Mungkin dipostingan berikutnya
saya bakal mengulas mengenai monetize adsense web bule ini.
Beberapa pilihan bisnis onlen lain yang dapat Kamu coba:
CPA, Affiliate, Adsense YouTube, Fiverr, Jual beli Web, SEO/Backlink Service,
dsb. Untuk long term, Lebih baik apabila Kamu memilih sesuai dengan
ketertarikan Kamu ketimbang itu disebabkan karena iming-iming screenshot
earning gede di fesbuk. Trust me!
2. Olshop Pesaing yang Terus Banyak
Untuk persoalan yang kedua ini solusinya menurut saya
adalah dengan meningkatkan jumlah olshop Anda. Terus tidak sedikit olshop yang
Kamu kelola, makin tidak sedikit pembeli yang dapat dijaring. Silahkan cek di
mall-mall bisa juga pusat-pusat perbelanjaan, setiap toko besar biasanya memiliki
cabang lain meski kadang tempatnya berdekatan (biasanya beda lantai). Tujuannya
pasti saja tidak lain adalah supaya customer yang diperoleh dapat lebih banyak.
Pasti saja sebelum meningkatkan jumlah armada onlen shop Anda, Kamu wajib
memastikan olshop yang sebelumnya telah tetap sama dan mapan baik dari segi
administrasi, SDM, trafik dan sebagainya. Jangan membikin amunisi baru apabila
yang satunya belum betul-betul ready, itu disebabkan karena ustru malah akan
membikin konsentrasi akan menjadi terpecah, optimasi jadi asal-asalan dan
penjualan pun tidak maksimal itu disebabkan karena saat untuk maintenance
olshop berubah berantakan.
Pengalaman saat/ketika saya mengawali terjun di bidang
oslhop, saya buat 1 web dulu. Sehabis tidak lebih lebih 3-4 bulan baru saya
buat web yang kedua. Sehabis 2 web ini lumayan tetap sama dari segi trafik dan
penjualan, dan SDM (untuk administrasi dan customer service), barulah saya buat
web yang ketiga dan kemudian yang keempat. Trik ini juga berlaku saat/ketika
Kamu mulai merekrut karyawan sebagai admin/CS. Rekrut 1 orang dulu, ajari
hinggabisa, baru kemudian rekrut orang kedua. Suruh karyawan pertama untuk
mengajari karyawan kedua, dan seterusnya. Jangan merekrut karyawan secara
bersamaan itu disebabkan karena Kamu akan kesusahan untuk mengajarinya. Jangan
juga merekrut cuma 1 karyawan itu disebabkan karena saat/ketika dirinya keluar
maka Kamu wajib mengajari karyawan baru lagi dari awal.
FYI, dari keempat web olshop yang saya kelola tiga web
berada dalam 1 ceruk pasar (niche) yang sama. Jadi lebih gampang bagi saya
untuk mengatur stok barang (karena produknya sama semua), lebih gampang dalam
optimasi SEO (karena telah familiar dengan keyword-keywordnya), lebih gampang
untuk updet konten (karena telah familiar dengan istilah-istilah produknya),
lebih gampang dalam perekrutan karyawan baru (karena dapat di training sendiri
oleh karyawan lama), dan kemudahan-kemudahan lain yang pastinya lebih susah
didapat apabila kami mengelola olshop dengan niche/produk yang berbeda-beda.
Olshop pesaing yang terus tidak sedikit tidak wajib
menjadikan Kamu gentar, tapi sebaliknya dapat jadi sarana untuk masih
mengevaluasi dan membenahi diri. Itu disebabkan itu disebabkan karena dengan
persaingan, kami lebih terpacu untuk menyuguhkan versi paling baik dari olshop
yang kami bangun. Dengan munculnya olshop-olshop pesaing saya jadi dapat
memperoleh komparasi bagaimana petunjuk merancang web olshop yang catchy dan
atraktif, bagaimana membikin promo yang menarik ketertarikan calon pembeli dan
sebagainya.
Kita tidak dapat mengurangi jumlah pesaing dengan
petunjuk dari luar misal menggunakan_dengan black campaign (seperti
permasalahan iPhone vs Sabun Nuvo yang sempat hot) bisa juga negative SEO
(untuk menjatuhkan kompetitor di SERP) itu disebabkan karena pasti saja
tidakhanya petunjuk itu tidak etis dan tidak terpuji, jumlah saingan khususnya
di SERP pun bejibun jumlahnya. Satu kompetitor kami jatuhkan, 2 kompetitor baru
muncul. 2 kompetitor kami jatuhkan, 4 kompetitor baru muncul. Begitu
seterusnya. Itu disebabkan itu disebabkan karena membikin web kini ini dapat
dalam hitungan jam, bahkan menit. Jadi daripada capek-capek menghadapi saingan
dari luar, jauh lebih baik menghadapinya dari dalam, yaitu dengan meningkatkan
dan membenahi olshop yang kami punya. Setujuu…??! :D
3. Web Marketplace dan Big Player yang Makin Menjamur
Seingat saya beberapa tahun yang lalu, web marketplace
dan Onlen Shop besar (saya sebut Big Player) yang terkenal cuma sebatas
Tokopedia, Berniaga, Tokobagus (kini OLX), Lazada dan Zalora. Kini ini, web-web
marketplace dan big player ini makin tidak sedikit bermunculan. Mesikipun
beberapa telah lama berdiri, namun gaungnya baru-baru saja ini makin santer
terdengar. Sebut saja Bukalapak, Elevenia, Bhinneka, Lamido, Rakuten, Blibli,
Shopious, dan sebagainya.
Makin menjamurnya pemain besar di bisnis e-commerce
Indonesia memiliki segi positif dan negatif untuk para pemain kecil seperti
saya dan mungkin Anda. Dengan dana promosi yang gila-gilaan (bahkan hinggaiklan
di TV) pasti saja membikin branding mereka cepat melekat dibenak para shopper
online. Segi positifnya (terutama untuk web marketplace), mereka dapat
dijadikan tempat instant buat jualan. Tidak sedFpenjualanikit web marketplace
di Indonesia masih menggratiskan keanggotaan, jadi tinggal register kemudian
upload produk kami telah dapat jualan. Tidak butuh promosi kanan kiri bisa juga
capek-capek optimasi seo itu disebabkan karena lapak kami menempel di web
besar yang telah memiliki branding. Segi negatifnya, kehadiran web-web marketplace
besar ini membikin web-web olshop kecil berubah agak tersisihkan. Faktor
branding dan trust (karena dana promosi yang gila-gilaan) dapat jadi argumen
mutlak calon membeli lebih memilih berbelanja di web-web besar tersebut
daripada olshop yang kami kelola.
Solusi manjur/tepat untuk persoalan ini menurut saya
adalah dengan permainan harga. Seperti kami ketahui, biasanya harga barang di
web-web ecommerce besar relatif lebih mahal dibanding dibanding harga normal
(cukup masuk akal mengingat web ecommerce besar memerlukan laba tinggi untuk
menutup tingginya anggaran promosi dan operasional). Disini pemain kecil lebih
diuntungkan itu disebabkan karena relatif lebih minim dalam anggaran promosi
dan operasional, jadi harga jual dapat ditekan serendah mungkin supaya dapat
lebih bersaing dan menarik ketertarikan pembeli yang sedang mencari produk
dengan harga yang lebih murah.
4. Iklan Adwords di SERP yang Makin Mendominasi
Menjamurnya web-web ecommerce besar juga berimbas ke
porsi iklan adwords di SERP Google yang makin mendominasi. Silahkan cek
beberapa keyword mutlak untuk olshop Anda, dapat jadi jumlah iklan dan jumlah
hasil organik nya setara. Faktor ini pasti saja mengurangi jumlah trafik ke
olshop yang menggunakan_dengan taktik SEO itu disebabkan karena posisi top 1
mereka terus tergeser kebawah oleh iklan yang makin banyak.
Tambahan lagi, tidak sedFpenjualanikit web ecommerce
besar kini juga menerapkan taktik iklan retargeting, yang kemungkinan amatlah
baik konversinya (dengan anggaran yang lebih mahal daripada iklan biasa).
Retargeting ini juga merambah hinggake FB Ads.
Ada pengalaman yang lumayan menarik perihal retargeting
ini. Beberapa bulan lalu saya agak bimbang itu disebabkan karena halaman
fesbuk saya isinya iklan botol bayi melulu, usut punya usut ternyata istri saya
akhir-akhir tidak jarang menggunakan_dengan PC saya untuk membeli barang
kebutuhan sikecil di Lazada. Jadilah akun fesbuk saya yang jadi korban itu
disebabkan karena retargeting ads tersebut pastinya mengambil data cookies
dari PC saya.
Solusi untuk persoalan dominasi iklan ini, dapat Kamu
atasi dengan petunjuk ikut juga beriklan, bisa juga dengan petunjuk yang lebih
smart, berubah penumpang gratisan. Caranya, cari web-web marketplace yang
biasa beriklan di Adwords (atau juga FB ads) dan buat akun jualan dimarketplace
tersebut. Apabila beruntung, barang jualan kamu akan diiklankan oleh mereka.
Petunjuk ini tidak rutinberhasil, tapi apabila tipe barang yang Kamu jual
lumayan tinggi peminatnya maka peluang untuk diiklankan akan lebih besar.
5. Faktor Trust (Kepercayaan)
Poin ini masih terkait dari poin-poin sebelumnya (3 &
4), dominasi Big Player (web ecommerce besar) membikin faktor trust ini
berubah lebih krusial. Bagi mereka yang takut ditipu (atau telah sempat ketipu
saat berbelanja online) kemungkinan lebih memilih berbelanja di web-web besar
yang lebih aman dan telah terbukti kredibilitasnya (karena iklannya
dimana-dimana) dibanding dengan di olshop-olshop kecil yang mayoritas dikelola
perorangan.
Beberapa solusi yang dapat Kamu perbuat antara lain :
a. Membikin
desain web lebih profesional (Anda dapat menonton web-web ecommerce besar baik
lokal maupun luar sebagai sumber inspirasi).
b. Halaman
Petunjuk Pemesanan dan Ketentuan Layanan yang jelas dan gampang dimengerti.
c. Menyertakan
halaman-halaman pendukung seperti halaman resi, testimoni, dsb.
d. Menyertakan
detail produk seakurat dan sejelas mungkin.
e. Nama
domain yang pendek dan gampang diingat.
Itulah kelima faktor yang menurut saya amatlah
mempengaruhi menurunnya penjualan olshop akhir-akhir ini. Dengan memperhatikan
dan mengevaluasi kelima faktor diatas, saya harap olshop yang telah Kamu bangun
dengan susah payah dapat stand-out lagi dan siap bersaing dengan olshop-olshop
yang lain.
Selain 5 persoalan mutlak diatas, adakah persoalan lain
yang menurut Kamu dapat jadi penyebab menurunnya penjualan olshop ? Siakan
tambahkan di komentar dibawah ini.
(refrensi: rohadiright
)
Itulah tadi Artikel Penjualan Olshop Kamu Menurun ? Inilah 5 Persoalan Mutlak serta Petunjuk tepat Mengatasinya
telah saya bagikan buat anda di hari ini, Semoga artikel Penjualan Olshop Kamu Menurun ? Inilah 5 Persoalan Mutlak serta Petunjuk tepat Mengatasinya yang saya bagikan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat buat anda semua. Oke, sampai disini dulu yaaaah....Lain kali jumpa di postingan artikel berikutnya.
Oh ya , sebelum anda meninggalkan halaman ini mungkin beberapa Skema DIbawah ini juga menarik untuk anda baca:
Biasanya trend akan produk tersebut yang bisa menyebabkan turun. Macam dulu ada gelang power balance, terus mungkin ini fidget spinner juga turun.
BalasHapusbetul mas dirga, biasanya trend nya cepet hilangnya juga cepet
HapusInformasi yang sangat penting sekali bagi saya,karena saya online Shop juga,terima kasih sudah share.
BalasHapusterimakasih atas kunjungannya
Hapusoalah disini toh, numpang ninggalin jejak deh gan.
BalasHapusSalam kenal ia
Tergantung produknya sih, klo produknya niche abadi sih masih aman lah, apalagi murah tapi kalo produknya itu musiman wah itu yang agak susah.. abis musim ya nurun penjualannya
BalasHapusDengan semakin berkembang nya dunia dugital khususnya online shop, kita juga harus pintar mencari produk yang abadi
BalasHapusBetul, kita harus menjadi sesuatu yang beda dengan mnereka tentu saja beda dalam arti lebih baik, terimakasih atas kunjungannya di blog ini.
Hapuskalo saya biasanya jual yang lagi booming tapi khusus acc hp saja.
BalasHapus